urainews.com // Langkat. Pengerasan Jalan Pertanian Di duga Di kerjakan Asal Jadi.
Pengerasan jalan Pertanian dengan material Sirtu Lingkungan Peragahen Kelurahan Namo Ukur Selatan, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Di duga indikasi Korupsi hingga menjadi sorotan. Minggu (28/04/2024)
Seakan kebal hukum pengerjaan proyek yang bersumber dari dana kelurahan sering asal jadi dan tidak sesuai harapan. Rendahnya penegakan hukum yang di lakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH), membuat para pelaksana dan pemerintahan kelurahan tetap jalan terus.
Seperti hal pengerasan jalan Pertanian dengan material Sirtu Lingkungan Peragahen Kelurahan Namo Ukur Selatan, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara ini sepertinya asal jadi. Pelaksana dan Pemerintah kelurahan tetap berjalan sendiri membangun proyek ini mesti bahan dan hasilnya tidak jelas.
Pasalnya, Pengerasan ini di kerjakan terkesan asal jadi dengan hanya di kerjakan secara manual saja oleh warga sehingga membuat kualitas pengerasan jalan tersebut terancam tidak standart bahkan tidak terpasang papan plang informasi publik. Padahal merupakan kewajiban setiap kegiatan yang dananya bersumber dari keuangan negara harus terbuka segala informasinya kepada publik.
Menurut informasi yang berhasil di himpun wartawan di lapangan jika pengerasan jalan tersebut hanya menghabiskan 40 truck lebih material Sirtu saja.
Padahal pelaksanaannya di anggarkan biayanya sebesar Rp.150,000.000 lebih dengan Volume panjang 920 meter. Lebar 3 meter dan ketebalan 20 cm serta menggunakan batu besar untuk kunci.
Baca juga :
Pekerjaan Pintu Air Desa Muka Paya Langkat Diduga Asal Jadi
Lurah Namu Ukur Selatan Dewi Sartika SE, saat di konfirmasikan wartawan via seluler tidak mau menjelaskan lebih jauh terkait temuan tim media.
Hanya mengatakan ” mana ada seperti itu dan menganjurkan agar di cek di lapangan serta mengarahkan agar mempertanyakan dengan kepala Lingkungan setempat ” ujarnya singkat.
Hingga berita ini naik Kepermukan belum di peroleh informasi dari Kepala Lingkungan Mulianta Tarigan. Karena menurut informasi sudah berapa minggu terakhir beliau lagi sakit. (EMA)