Tema : Ai Nungga Tarida Asi Ni Roha No Debata, Sibahen Haluaon Ni Saluhut Jolma (Titus 2:11)
Sub tema : Hatutubu Ni Tuhanta Jesus Patoguhon Haluaon Huhut Paimbaru Panghirimon Ni Tongatonga Ni Parngoluanta
Deli tua, 12 Desember 2024.
Punguan Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya sudah berdiri 50 tahun, bahkan pendiri kumpulan ini sudah almarhum, penggagas kumpulan Tuandi Bangarna ini yaitu St. B. Siagian tahun 2024 lupa akan bulannya meninggal Dunia.
Tuandi Bangarna ini terdiri dari : Marga Panjaitan, Marga Silitonga, Marga Siagian dan Marga Sianipar.
Kumpulan marga Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya sudah silih berganti pimpinannya dan sekaligus saling ada yg masuk dan ada juga yang keluar dengan alasan pindah daerah.
Saat ini jumlah Tuandi Bangarna 55 KK. Terdiri dari Hula-Hula, Boru, Bere Dan Ibebere.
Itulah singkat cerita terjadinya kumpulan Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya.
Acara perayaan natal di mulai dari jam 5 sore dan berakhir jam 8 malam.
Ketua Tuandi Bangarna saat sekarang ini adalah Pak Silitonga. Inilah yg membawa organisasi keluarga Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya maju mundurnya ada di pimpinannya.
Panitia natal memberikan kata sambutan singkat padat memotivasi dalam hal meningkatkan rasa bersaudara sesama kita punguan Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya.
Begitu juga Kata sambutan Ketua Punguan Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya Bpk Silitonga singkat padat, “Mari Kita bina kumpulan ini dengan baik dan kesadaran yg menuju lebih baik ke akan datang.”
Berbagai acara natal mulai dari liturgi anak anak, dewasa dan orang tua dibarengi dengan lagu lagu rohani dan vokal solo.
Pada saat acara jamita, Pendeta Resort Delitua Pdt. Yudi A. Siagian STh, yang merupakan salah satu anggota Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya menyampaikan khotbah. Jemaat punguan Tuandi Bangarna Deli Tua Sekitarnya mendengar dengan hikmah apa yg tertulis di tema dan sub tema natal tersebut.
Siraman rohani yg memang sangat nyata di kehidupan sehari hari dan mengarahkan agar kita lebih mendekatkan kepada Tuhan.
Melalui kotbah yg dibawa pendeta tersebut, mengandung arti mendalam, di kehidupan menuju arah yang baik. Itulah pemahaman secara logika.
Dilanjutkan dengan acara natal terakhir yaitu pembagian hadiah baik itu berupa payung, handuk dll.