Percut Sei Tuan || urainews.com. PTPN II news, penggarap beraksi, managemen bungkam.
Marak perampasan kebun milik PTPN II dengan cara meracuni tanaman yang masih produktif secara terang-terangan dan masif di areal perkebunan plat merah ini.
Mirisnya pihak manajemen seakan tutup mata dan acuh atas kondisi ini.
Baca juga :
Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft
Google Merilis AI Generasi Baru untuk Gmail dan Cloud Software
Ribuan Lalat Serbu Pemukiman Warga Diduga Karena Peternakan Ayam
Banyaknya batang pohon sawit yang sudah mati menunjukkan adanya tidakan yang salah. Hal ini karena para penggarap dan mafia tanah meracuni pohon sawit di lahan perkebunan bersertifikat HGU itu.
Puluhan hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik PTPN II yang masih produktif itu, kini tampak hanya tinggal pohon – pohon dan ranting yang kering.
Mirisnya, para mafia dan penggarap meracuni kelapa sawit yang masih muda. Akan tetapi hal itu dibiarkan saja oleh pihak manajemen perkebunan kelapa sawit berplat merah ini.
Penggarap dan Mafia Beraksi, Managemen Bungkam
Isu yang berkembang di masyarakat menduga ada permainan antara mafia tanah dan penggarap serta oknum pimpinan atau karyawan PTPN II.
Hal ini karena adanya fakta-fakta di lapangan, adanya tindakan penggarap dan mafia tanah yang menyuntik racun ke kelapa sawit produktif di area Kebun Bandar Klippa, HGU 113, Desa Sidodadi
Demikian halnya mafia tanah dan penggarap juga meracuni tanaman kelapa sawit yang baru di Desa Mesjid di lahan HGU 152 Afdeling 4 Pasar 2 Sampali.
Menurut Jumen, warga setempat menyatakan ianya tidak pernah melihat sekalipun adanya tindakan dari pihak PTPN II untuk melakukan perawatan tanaman yang produktif.
Menjadi polemik bagi perkebunan yang menggunakan anggaran negara tetapi tidak melakukan perawatan dan penjagaan atas aset negara ini.
Seakan manajemen PTPN II dengan sengaja melakukan pembiaran atas tumbuh berkembang penggarap dan mafia tanah di lokasi HGU PTPN II tersebut.
LSM FMK : Managemen PTPN Harus Ganti
Ketua Umum LSM Forum Masyarakat Kritis, Johannes Lumban Gaol, SH menyayangkan adanya pembiaran dari manajemen PTPN II ini.
Menurutnya, sudah selayaknya ada tindakan preventif dari pihak manajemen agar tidak ada lagi penggarapan dan penguasaan tanah negara oleh mafia tanah di Sumatera Utara.
” Menteri BUMN seharusnya peka terhadap masalah penggarapan tanah di kebun milik PTPN II. Erick Tohir harus mengganti manajemen yang tidak tanggap menjaga aset BUMN ini, ” ujar Johannes mengharap kepedulian Erick Tohir. (Tim-red)