Saat ini Dairi secara data jumlah stunting melalui aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) sebesar 13,05% dan telah mengalami penurunan dari tahun 2023.
“Sasaran dari akumulasi data dari 13,05% tersebut terdapat sekitar 2.915 balita stunting. Kita harapkan angka ini akan semakin menurun. Oleh karena itu, mari kepada seluruh pihak terkait dan juga seluruh tim percepatan penurunan stunting bersama kita untuk mencapai target secara nasional sebesar 14%,” ucap Pj Bupati.
Sementara itu Pj Gubernur Sumatera Utara mengatakan kehadiran para Kepala Daerah dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan untuk penanganan stunting di Sumatera Utara.
“Ini sebagai bentuk komitmen dan kebersamaan kita untuk percepatan penanganan stunting di Sumatera Utara secara efektif dan efisien. Penanganan stunting tanggungjawab bersama, stunting perlu dtangani untuk mendapatkan generasi emas bebas stunting,” ujar Pj Gubernur.
Baca juga : http://buserpos.com
“Angka stunting di Sumater Utara cukup besar, untuk desa saja ada yang 2 bahkan 3 balita yang masuk kategori stunting. Dengan mengangkat balita tersebut sebagai anak asuh, maka stunting akan dapat teratasi. Misalnya jika di satu desa ada anak stunting, maka anak diangkat menjadi anak asuh, dananya dapat digunakan melalui dana desa. Penyuluhan kepada calon pengantin juga perlu dilakukan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” ucap Pj Gubernur. (Fs